Wali Songo mengucapkan menunaikan ibadah puasa 1433 /2012 semoga tetap sehat HP 085869178752

Selasa, 17 Juli 2012

Selintas Tentang Wali Songo



Wali songo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 M (808 H). Padad masa itu majelis dakwah Wlisongo beranggotakan Sunan Gresik sendiri (Maulana Malik Ibrahim, Maulna Ishaq (Sunan Wali Lanang), Maulana Ahmad Jumadil Kubro (Sunan Kubrawi), Maulana Muhammad Al-Maghrabi (Sunan Maghrabi),  Maulana Malik Isra'il (dari Champa), Maulana Muhammad Ali Akbar, Maulana Hasanuddin, Maulana 'Aliyuddin, dan Syekh Subakir. 

Mereka hidup dan berjuang dalam masa yang sama. Majelis Dakwah tersaebut mendapat ridha dari Allah sehingga abadi. Bila adad yang wafat, maka dicari penggantinya. Jika buka dari keturunan mreka, direkrut dari ulama lain. Digembleng ilmu agama hingga matang, disucikan hatin dan batinnya, serta hijabnya hingga m,encapai mukasyafah. 

Dari para Walisongo yang silih berganti terssebut, terdapat sembilan nama yang paling terkenal, yaitu : Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim), Sunan Sunan Ampel (Raden Rahmat), Sunan Bonang (Raden Makhdum Ibrahim), Sunan Sunan Drajat ( Raden Kosim), Sunan Kudus (Ja'far Shodiq, Sunan Giri (Raden Paku, Aainul Yaqin), Sunan Kalijaga (Raden Said, Sunana Muria (Raden Umar Said), dan Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah).

Para Walisongo adalah para intelektual yang menjadi pembaharu masyarakat pada masanya. Pengaruh mereka sangat besar dalam mengajarkan keagamaan dalam bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa mulai dari kesehatan, bercocok tanam, perdagangan, kebudayaan, kesenian, kemasyarakatan, haingga pemerintahan.

Allah SWT memuliakan mereka, dengan mengabadikan namanya, dengan menghadirkan generasi-generasi berikutnya yang berkesinambungan menziarahi makamnya dan mendoakan mereka.


1.  SUNAN GRESIK (SYEH MAULANA MALIK IBRAHIM0
    Mursyid Akbar dari Maghrib

Syeh Maulana Malik Ibrahim adalah keturunan ke- 22 dari Nabi Muhammad SAW. Ia disebut juga Sunan Gresik, atau Sunan Tandhes, atau Sunan Mursyid Akbar Thariqat Wali Songo. Beliau dikenal penduduk setempat sebagai Kakek Bantal, dikenal juga Syekh Maghribi, artinya dari Maghrib (Barat/Persia kini Iran). Tiba di Gresik pada tahun 1404 M dan beliau wafat tahun 1419 dimakamkan di desa Gapura Wetan, Gresik, Jawa T\imur.
 
Maulana Malik Ibrahim memiliki tiga istri yaitu : Siti Fatimah binti Ali Nurul Alam Maulana Israil raja Champa Dinasti Azmatkhan 1, Siti Maryam binti Syaikh Subakir, dan Wan Jamilah binti Ibrahhim Zainuddin Al-Akbar Asmaraqandi.

Maulana Malik Ibrahim merupakan wali pertama yang mendakwahkan agama Islam di Jawa. Strategi dakwahnya melalui bercocok tanam, mengajarkan cara-cara baru bertani  kepada masyarakat Jawa yang tersisih pada akhir kekuasaan Majapahit yang tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara pada masa itu. Beliau juga seorang wali yang berpraktik sebagai tabib (penyembuh) yang ahli ramuan-ramuan obat-obatan.




2. SUNAN AMPEL (Surabaya)
    Tokoh Pendidikan
 Sunan Ampel
Pada masa kecilnya beliau bernama Raden Rahmat lahir pada tahun 1404 di Champa. Sunan Ampel memilliki darah Uzbekikstan dan Champa dari jalur ibu. Tetapi dari ayah leluhur mereka adalah keuturanan langsung dari Hadramaut.Yaitu Syeh Ibrahim Asmarakandi dengan Dewi Candrawulan. Ketika Majapahit mengalami krisis mental, Syayyid Ali dipanggil bibinya diminta membantu raja untuk membina kaum muda, para pangeran Majapahit, dan bangsawan yang gemar mabuk-mabukan benjudi dan berzina.

Sayyid Ali Rahmatullah yang kemudian dikenal sebagai Sunan Ampel itu, memenuhi undangan Raja Brawijaya dengan ditemani ayahnya Ibrahim Asmarakandi dan kakaknya Sayyid Ali Murtadho. Dalam perjalanan menuju Majapahit mereka singgah di pelabuhan Tuban kemudian tinggal di Gesikharjo, kecamatan Palang, Tuban. Di sini Syeh Ibrahim Asmarakandi wafat dan dikebumikan di desa ini. Sunan Ampel berdakwah sampai di wilayah timur Madura, Nusa Tenggara, Lombok, Bima dan pulau-pulau lain sekitarnya. Setelah itu beliau kembali ke Gresik meneruskan dakwa Syekh Maulana Malik Ibrahim hingga akhir hayatnya. Untuk memperbaiki akhlak kaum muda yang rusak, Sunan Ampel mengajarkan MO Limo yaitu : Mo Main (tidak mau berjudi), Mo Ngombe (tidak mau minum arak dan mabuk-mabukan), Mo Maling (tidak mau mencuri), Mo Madat (tidak mau menghisap candu), dan Mo Madon (tidak mau berzinah). Dua murid Sunan Ampel yang legendaris dan terkenal hingga saat ini adalah mBah Soleh, tukang sapu masjid yang hidup mati 9 kali dan mBah Sohaji atau mBah Bolong yang dapat melihat Kakbah melalui lubang kecil dipengimaman masjid. Dari hasil perkawinannya dengan Ni Ageng Manila, Sunan Ampel memiliki  lima putra yaitu : Sunan Sunan Drajat, Sunan Bonang, Sunan Ni Ageng Maloka yang menjadi istri R. Patah, Siti Mujntosiyah yang dinikahi Sunan Giri, dan seorang putri yang dinikahi Sunan Kalijaga.


3. SUNAN GIRI (Gresik)
    Wali Sekaligus Raja Dermawan



 Setelah Sunan Ampel wafat, beliau diangkat oleh para wali sebagai mufti, yaitu pemimpin agama islam tertinggi di Nusantara menggantikan gurunya yakni Sunan Ampel. Bukan saja sebagai mufti tetapi beliau juga raja Islam di Giri Kedaton, dan bergelar Sultan Abdul Faqih. Nama kecil beliau adalah Raden Paku dikenal juga Prabu Satmata. Dia adalah saudara Sunan Gunung  Jati.

Ketika remaja beliau belajar agama di Pondok Pesantren Ampel Denta.yang dipimpin oelh Sunan Ampel. Bersama Sunan Bonang beliau memperdalam ilmu agama di Pasai. Setelah kembali dari Psai, Sunan Giri menyebarkan agama islam lewat berbagai cara. Sunan Gir mendidik anak melalui berbagai mainan yang berjiwa agama, nisalnya memlalui permainan jelungan, Jamuran, Gandi Ferit, Gula Ganti, Cublak-cublak Suweng, dan Ilir-ilir.   Sunan Giri wafat pada tahun 1506 dan dimakamkan di bukit Giri.





4. SUNAN BONANG (Tuban)
    Guru Suluk Para Wali
    
 Beliau adalah putra Sunan Ampel, cucu dari Syeh Ibrahim Asmaraqandi. Nama kecilnya Raden Makdum Ibrahin. Lahir pada tahun 1465 M dari seorang perempuan Nyi Ageng Manila. Setelah cukup dewasa, beliau bersama Sunan Giri belajar agama ke Samudra Pasai pada Syekh Maulana Ishaq (ayahnya sendiri). Sepulang dari Pasai, beliau ditugaskan oleh ayahnya untuk mensiarkan agama Islam di Tuban dan pelosok-pelosok Pulau Jawa lainnya. Beliau pernah menaklukkna seoranng berandal yang bergelaar "Berandal Lokajaya" yang kelak menjadi muridnya, dan menjadi seorang wali terkenal yaitu Sunan Kaliljaga". Dia adalah R. Said, putra dari Adipati Tuban, Arya Wilatikta. Sunan Bonang telah melahirkan karya sastra berupa suluk dan  tembang salah salah satunya adalah Suluk Wijil dan tembang "Tombo Ati" yang hingga sekarang masih disenandungkan oleh banyak orang jawa. Sunang Bonang wafat pada tahun 899 M.






5. SUNAN DRAJAT (Lamongan)
Berdakwah dengan Kelembutan






Sunan Drajat adalah putra dari Sunan Ampel yang menjalankan misi dakwah di pesisir utara Jawa di sekitar Lamongan. Semasa kecilnya beliau bernama  R. Qosim.   dari hasil perkawinan  dengan Nyi Ageng Manila alias Dewi Condrowati.

 Beliau mendapat tugas menyiarkan agama Islam di pesisir utara Lamogngan. Selama hidupnya Sunan Darjat menetap di Gunung Drajat. Di sinilah beliau melakukkan zuhud, di dalm goa melakkukan riyadha dan bertafakur mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pada hari-hari tertentu beliau turun gunung untuk berdakwah di perkampungan. Karomah kewalkian Sunan Drajat identik dengan Nabiyullah Yunus As. Media dakwah yang digunakan adalah berupa gamelan dan tembang-tembang jawa. Ketika gamelan ditabuh dan tembang dikumandangkan maka berdatangnlah penduduk untuk mendengar tembangn-tembangnya yang diiringi tabuhan gamelan. Saat itulah Sunan Drajat mulai berdakwah.

Ada empat pokok ajaran Sunan Drajat yang hingga kini masih diugemi oleh masyarakat Lamongan dan sekitarnya adalah :
 1. Menehono teken marang wong kang wuto,  ( Ajarkan ilmu kepada orang yang tidak tahu ),  
2. Menehono mangan marang wong kang luwe, ( Berilah makan kepada orang yang lapar )
3. Menehono busono marang wong kang wudo, (Berilah baju kepada orang yang telanjang ),
4. Menehono ngiyup marangn wong kang kopdanan, (Berilah perlidungan kepada orang yang menderita)


6. SUNAN KALIJAGA (Kadilangu, Demak)
    Guru Suci Tanah Jawa


sunan kalijaga
Beliau lahir sekitar tahun 1450 Masehi dengan nama kecil Raden Said. Dari seorang ayah bernama Arya Wilatikta, seorang adipati Tuban. Masa hidup Sunan Kalijaga mencapai lebih dari 100 tahun. Dengan demikian beliau mengalami masa akhir kekuasaan Majapahit tahun 1478.Dalam dakwahnya Sunan Kalijaga berkelana ke daerah-daerah tidak seperti para wali lainnya yang mendirikan pesantren sebagai pusat dakwahnya. Dengan cara berkelana itulah nama Sunan Kalijaga sangat terkenal dan termasyhur di kalangan masyarakat. Sehingga banyak orang mendengar ketinggian ilmunya dari pada mengenal sosok orangnya. Hasil karya sastranya yang terkenal di masyarakat adalah seni ukir, wayang, gamelam, baju sorjan, perayaan sekaten, grebeg maulid, layang kalimosodo, cerita wayang Petruk Dadi Ratu, dan lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin dan masjid yang berada di sampingnya.





 

7. SUNAN KUDUS  (Kudus)
    Pendekar Perang
  Sunan Kudus


Beliau lahir dengan nama kecilnya Jaffar Shadiq. Lahir dari pasangan Sunan Ngudung dan Nyai Syarifah (adik Sunan Bonang). Sunan Kudus banyak berguru pada Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Ampel serta sejumlah orang linuwih, seperti Kiai Telingsing, dan Ki Ageng Ngerang.

Strategi dakwah Sunan Kudus adalah dengan cara pendekatan dan merangkul masyarakat Hindu. Hal itu bukan pekerjaan mudah bagi Sunan Kudus karena pada saat itu masyarakat sebagian besar pemeluk agama Hindu dan Budha terlebih mereka berpegang teguh pada adat istiadat kepercayaan lama. Sunan Kudus harus berjuang mati-matian menegakkan agama.

Pada suatu hari Sunan Kudus membeli sapi yang diberi nama Kebo Gumarang, kemudian sapi tersebut ditambatkan di halaman rumah Sunan Kudus. Masyarakat Hindu dan Budha yang mengetahui hal itu penuh tanda tanya apakah sapi itu akan disembelih, masyakat Hindu memandang bahwa sapi adalah hewan suci yang dikeramatkan. Dalam sekejap halaman rumah Sunan Kudus dibanjiri rakyak yang ingin mengetahui apa yang akan dilaksanakan terhadap sapi tersebut.

"Sedulur-sedulur yang saya hormati, segenap sanak kadang yang saya cintai, saya melarang saudara-saudara menyakiti apa lagi menyembelih sapi, sebab diwaktu saya masih kecil, saya pernah mengalami saat yang berbahya, hampir mati kehausan lalu seekor sapi datang menyusui saya, demi rasa hormat saya kepada jenis hewan yang telah menolong saya, maka dengan ini saya melarang penduduk Kudus menyakiti atau menyembelih sapi." Kontan para penduduk yang hadir sangat terpesona mendengar kisah itu.

Mendengar cerita tersebut, para hadirin terkagum-kagum


8. SUNAN MURIA (Gunung Muria)
    Penggabung Gunung dan Laut

Sunan Muria


Beliau lahir dengan nama kecilnya Raden Umar Said dari pasangan Sunan Kalijaga dengan Dewi Saroh. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya di lereng Gunung Muria , 18 kilometer dari pusast kota Pati, Jawa Tengah. Strategi dakwah beliau adalah pendekatan dengan para pedagang, petani, nelayan, dan rakyat jelata dengan media kesenian gamelan dan wayang sebagai alat dakwah. Dan beliaulah yang menciptakan karya sastra suluk berupa Sinom dan Kinanti.

 

9. SUNAN GUNUG JATI (Cirebon)
   Wali Sekaligus Raja

180px-Sunan_gunung_jati

Beliau lahir dengan nama kecilnya Syarif Hidayatullah dari pasangan  Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda dengan Nyai Rara Santang pada tahun 1450 M. Dalam usia yang masih muda beliau ditinggal mati ayahnya, kemudian ditunjuk untuk mengganti kedudukanya menjadi Raja Mesir tetapi ia tidak mau karena Kanjeng Sunan bermaksud akan kembali ke Tanah Jawa bersama ibunya untuk berdakwah di Jawa Barat. Kedudukan ayahnya diberikan kepada adiknya Syarif Nurullah.







 

Minggu, 08 Juli 2012

Wali Sembilan



      1. Sunan Aampel

Nama kecil Kanjeng Sunan Ampel adalah Raden Rahmat, yang lahir pada tahun 1401 di Champa. Dari perkawinan Syekh Ibrahim Asmarakandi dengan Dewi Candrawulan. Dia merupakan keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad SAW. beliau memiliki darah Uzbekistan dan Champa dari jalur ibu. Sunan Ampel  tidak lain adalah Sayyid Ali Rahmatullah yang merupakan tokoh pendidikan dimasanya.Selain itu Sunan Ampel adalah seorang alim yang ahli Tauhit.Semua para wali di zamannya adalah murid beliau.  Di Ampel yang pertama dibangun adalah Surau untuk tempat belajar dan mengnajar. Sunan Ampel terkenal sakti mandraguna sehingga banyak para pemuda banyak yang berguru kepada beliau.


Makam Sunan Ampel di Surabaya















     2. Sunan Gresik

Sunan Gresik merupakan keturunan ke-23 dari Nabi Muhammad, beliau merupakan murid dari Sunan Ampel, setelah Sunan Ampel wafat, beliau diangkat sebagai mufti oleh para wali yaitu pemimpin agama tertinggi di Nusantara mengganti gurunya yaitu Sunan Ampel.









Makam Sunan Gresik

 













3. Sunan Bonang